Tujuan
pendidikan menurut freire adalah humanisasi. Menurut Ki Hajar Dewantara
humanisasi yaitu menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu,
agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapatlah mencapai
keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya. Ki Hajar Dewantara menambahkan
bahwa untuk mengetahui kodrat alam itu perlulah orang memiliki budi yang bersih
dan termanifestasi pada angan-angan yang tajam, halusnya rasa , dan suci
kuatnya kemauan, yaitu sempurnanya cipta-rasa-karsa dan ketiganya haruslah
sakti, oleh karena itu disebut trisakti jiwa. Akal bisa sakti jika ia mampu
mencipta, hati bisa sakti jika ia mampu merasa, dan kehendak bisa sakti jika ia
mampu mengkarsa. Konsep tentang trisakti jiwa akan penulis jabarkan sebagai
berikut:
1. Cipta
Cipta
dapat diartikan sebagai daya berfikir yang bertugas mencari kebenaran akan
sesuatu dengan jalan membandingkan, mencari beda dan samanya. Cipta juga
merupakan aktivitas berfikir untuk memperoleh ketentuan mana yang benar dan
mana yang salah. Pendidikan sebagai humanisasi harus mengkondisikan peserta
didik menjadi subjek yang mampu mencipta, daya cipta merupakan kesaktian dari
akal. Oleh karena itu pendidikan harus tertuju pada pemberdayaan kesaktian dari
akal yaitu cipta.
2. Rasa
Rasa
adalah gerak-gerik hati kita, yang menyebabkan kita mau tidak mau merasa senang
atau susah, sedih atau gembira, malu atau bangga, puas atau kecewa, berani atau
takut, marah atau berbelas kasih, benci atau cinta, dan seterusnya. Kepekaaan hati
yang mampu merasa akan menuntun manusia untuk senantiasa melakukan tindakan
kebaikan secara konsisten dan ajeg. Tindakan amoral yang bertentangan dengan
nilai kebaikan secara konsisten dan ajeg. Tindakan amoral yang bertentangan
dengan nilai kebaikan universal akan membuat hatinya merasa tidak nyaman,
gelisah, dan berdosa.
3. Karsa
Karsa
merupakan kemauan atau kehendak yang timbul seakan-akan sebagai hasil buah
fikiran dan perasaan. Menurut pendapat Ki Hajar Dewantara karsa merupakan
kemauan atau kehendak yang tidak bersifat instingtif, jika kemanuan
dikendalikan oleh hawa nafsu yang bersifat kasar dan rendah layaknya insting
hewani, maka kehendak manusia akan melahirkan tindakan destruktif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar