Senin, 11 Desember 2017

Resume buku struktur fundamental pedagogic bagian tujuan pendidikan Paulo Freire


Tujuan pendidikan menurut freire adalah humanisasi. Menurut Ki Hajar Dewantara humanisasi yaitu menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu, agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya. Ki Hajar Dewantara menambahkan bahwa untuk mengetahui kodrat alam itu perlulah orang memiliki budi yang bersih dan termanifestasi pada angan-angan yang tajam, halusnya rasa , dan suci kuatnya kemauan, yaitu sempurnanya cipta-rasa-karsa dan ketiganya haruslah sakti, oleh karena itu disebut trisakti jiwa. Akal bisa sakti jika ia mampu mencipta, hati bisa sakti jika ia mampu merasa, dan kehendak bisa sakti jika ia mampu mengkarsa. Konsep tentang trisakti jiwa akan penulis jabarkan sebagai berikut:
1.    Cipta
Cipta dapat diartikan sebagai daya berfikir yang bertugas mencari kebenaran akan sesuatu dengan jalan membandingkan, mencari beda dan samanya. Cipta juga merupakan aktivitas berfikir untuk memperoleh ketentuan mana yang benar dan mana yang salah. Pendidikan sebagai humanisasi harus mengkondisikan peserta didik menjadi subjek yang mampu mencipta, daya cipta merupakan kesaktian dari akal. Oleh karena itu pendidikan harus tertuju pada pemberdayaan kesaktian dari akal yaitu cipta.
2.    Rasa
Rasa adalah gerak-gerik hati kita, yang menyebabkan kita mau tidak mau merasa senang atau susah, sedih atau gembira, malu atau bangga, puas atau kecewa, berani atau takut, marah atau berbelas kasih, benci atau cinta, dan seterusnya. Kepekaaan hati yang mampu merasa akan menuntun manusia untuk senantiasa melakukan tindakan kebaikan secara konsisten dan ajeg. Tindakan amoral yang bertentangan dengan nilai kebaikan secara konsisten dan ajeg. Tindakan amoral yang bertentangan dengan nilai kebaikan universal akan membuat hatinya merasa tidak nyaman, gelisah, dan berdosa.
3.    Karsa

Karsa merupakan kemauan atau kehendak yang timbul seakan-akan sebagai hasil buah fikiran dan perasaan. Menurut pendapat Ki Hajar Dewantara karsa merupakan kemauan atau kehendak yang tidak bersifat instingtif, jika kemanuan dikendalikan oleh hawa nafsu yang bersifat kasar dan rendah layaknya insting hewani, maka kehendak manusia akan melahirkan tindakan destruktif. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar