Minggu, 10 Desember 2017

PERKEMBANGAN ANAK USIA 6-8 TAHUN

LATAR BELAKANG
Usia awal sekolah sekitar 6-8 tahun, dimana anak duduk di kelas 1,2 dan 3 SD menunjukan beberapa ciri perkembangan penting. Pada kelas-kelas awal SD aspek perkembangan yang menonjol berkenaan dengan harapan-harapan sosial anak memasuki sekolah. Perkembangan intelektual anak pada usia ini beralih dari intelegensi sensori motor ke intelegensi konseptual.
Perkembangan fisik dan kemampuan motorik pada anak di kelas-kelas awal memerlukan perhatian khusus. Sebab pada usia prasekolah, hampir seluruh aktivitas anak di dalam rumah, di lingkungan sekitar maupun di TK dihabiskan melalui aktivitas bermain. Itu berarti hampir seluruh aktivitas dicurahkan untuk memberi kesempatan kepada pengembangan kematangan fisik dan kemampuan motorik. Sementara memasuki kelas-kelas awal SD, yaitu kelas 1,2 dan 3, sebagian aktivitas bermain anak mulai diganti dengan aktivitas formal, yaitu aktivitas belajar yang ditunjukan untuk pengembangan aspek intelektual, kesadaran moral dan sikap sosial.
Keseluruhan aktivitas pendidikan, bimbingan dan pengembangan disipiln di kelas-kelas awal SD seyogyanya diarahkan kepada pengembangan moralitas konven-sional pada anak. Upaya-upaya pengembangan disipin anak usia kelas awal, seperti disipilin sekolah, disipilin belajar dalam kelas, disiplin di perpustakaan, disiplin bermain di sekolah, disiplin belajar dan bermain di rumah, disiplin belajar dan bermain dengan teman sebaya, merupakan bagian dari strategi pengembangan moralitas konven-sional pada anak.
Tujuannya ialah agar anak dapat menunjukan perilaku yang sesuai dengan aturan-aturan dan norma-norma sosial yang berlaku di lingkungannnya. Kepatuhan untuk menjalankan aturan-aturan itu bukan karena hukuman fisik, tetapi agar terhindar dari kecaman dan ketidaksetujuan sosial. Karena itu strategi pengembangan disiplin diarahkan kepada proses belajar mengenal aturan-aturan dan kepatuhan untuk menjalankan aturan itu secara konsisten. Konsistensi guru dan para pembimbing untuk menjalankan aturan, serta pengawasan yang kontinyu terhadap perilaku disiplin anak dalam pembentukan disiplin; pada gilirannya hal ini akan bermuara pada peningkatan kesadaran dan perilaku moral anak.

TUJUAN
            Untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangan anak usia 6-8 tahun.
2.1 PERKEMBANGAN BAHASA
1.    Indikator Perkembangan Bahasa
Kita dapat memahami perkembangan bahasa itu dengan mengidentifikasikan beberapa indikatornya, antara lain : jumlah perbendaharaan kata, jenis, struktur, dan bentuk kalimat, isi yang dikandungnya; gambar atau lukisan, bentuk gerakan-gerakan tertentu yang bersifat ekspresif. Dengan menggunakan berbagai indikator tersebut maka dapatlah dideskripsikan perkembangan bahasa pada manusia itu, sebagai berikut  :
·        Pada masa kanak-kanak, individu sudah mengenal dan menguasai sejumlah perbendaharaan kata. Usia sekitar 3-4 tahun perbendaharaannya sekitar 300 dan pada usia sekitar 6-7 tahun mencapai 2.500 kata, bahkan dapat diduga lebih dari jumlah tersebut. (Lefrancois, 1975:186; Crow and Crow, 1956:65)
·        Pada masa anak sekolah, dengan dikuasainya ketrampilan membaca dan berkomunikasi dengan orang lain, maka pada periode 6-8 tahun ia dengan senang hati sekali membaca atau mendengar dongeng fantasi; usia 10-12 gemar cerita yang bersifat kritis (tentang perjalanan, riwayat para pahlawan, dan sebagainya).
2.2 PERKEMBANGAN MOTORIK
a). Anak Usia 6 Tahun
- Ketangkasan meningkat
- Melompat tali
- Bermain sepeda
- Mengetahui kanan dan kiri
- Mungkin bertindak menentang dan tidak sopan
- Mampu menguraikan objek-objek dengan gambar
b). Anak Usia 7 Tahun
- Mulai membaca dengan lancar
- Cemas terhadap kegagalan
- Peningkatan minat pada bidang spiritual
- Kadang Malu atau sedih
c). Anak Usia 8 – 9 Tahun
- Kecepatan dan kehalusan aktivitas motorik meningkat
- Mampu menggunakan peralatan rumah tangga
- Keterampilan lebih individual
- Ingin terlibat dalam sesuatu
- Menyukai kelompok dan mode
- Mencari teman secara aktif.
2.3 PERKEMBANGAN SOSIAL EMOSI
Di tahap ketiga, anak akan belajar menghadapi emosi ketika maksudnya diterima atau ditolak (learning initiative vs guilt).
Usia 3-6 tahun, merupakan masa bermain untuk anak. Saat ia bermain, secara naluri kadang anak berinisiatif untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu. Di saat ia berinisiatif inilah, ia akan belajar apakah lingkungan akan menanggapinya dengan baik, atau malah mengabaikan.
Jika sambutan baik yang ia terima, maka anak akan belajar 3 hal, yaitu:
·  Mampu berimajinasi, mengembangkan ketrampilan melalui bermain aktif, termasuk berfantasi.
·  Mampu bekerjasama bersama teman.
·  Mampu menjadi “pemimpin” dalam permainan, seperti ia menjadi “pengikut” permainan.
Sebaliknya, ketika inisiatifnya selalu ditolak, maka anak akan selalu merasa takut, sangat bergantung pada kelompok, dan tidak berani untuk mengembangkan pikirannya.

3.1 KESIMPULAN
Usia 6-8 tahun merupakan perkembangan yang penting. perkembangan pada usia ini harus diperhatikan secara khusus. Tujuannya ialah agar anak dapat menunjukan perilaku yang sesuai dengan aturan-aturan dan norma-norma sosial yang berlaku di lingkungannnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar