A. Latar
Belakang
Perkembangan teknologi sekarang ini
telah banyak menunjukkan kemajuan yang luar biasa. Banyak hal dari sektor
kehidupan yang telah menggunakan keberadaan dari teknologi itu sendiri.
Kehadirannya telah memberikan dampak yang cukup besar terhadap kehidupan umat
manusia dalam berbagai aspek dan dimensi. Tidak bisa dipungkiri manusia pada
era modern seperti saat ini tidak bisa menjauhkan dirinya dari berbagai
kecanggihan yang diduguhkan oleh teknologi tersebut. Semua hal yang ada didunia
ini pasti dipengaruhi oleh teknologi. termasuk dalam dunia Bimbingan dan
koseling, kini dalam dunia BK dikenal istilah Cyber Konseling yaitu konseling
yang menggunakan koneksi internet sebagai medianya.
Layanan bimbingan dan konseling ini
merupakan salah satu model pelayanan konseling yang inovatif dalam upaya
menunjukkan pelayanan yang praktis dan bisa dilakukan dimana saja asalkan ada
koneksi atau terhubung dengan internet.
B. Tinjauan
Pustaka
1. Pengertian
Media Berbasis teknologi
Dalam Buku Pengantar Ilmu Komunikasi
(Cangara, 2006 : 119), media adalah alat atau sarana yang digunakan untuk
menyampaikan pesan dari komunikator kepada khalayak. Ada beberapa pakar
psikologi memandang bahwa dalam komunikasi antarmanusia, maka media yang paling
dominasi dalam berkomunikasi adalah pancaindera manusia seperti mata dan
telinga. Pesan – pesan yang diterima selanjutnya oleh pancaindera selanjutnya
diproses oleh pikiran manusia untuk mengontrol dan menentukan sikapnya terhadap
sesuatu, sebelum dinyatakan dalam tindakan. Menurut Roger (1983) teknologi
adalah suatu rancangan (desain) untuk alat bantu tindakan yang mengurangi
ketidakpastian dalam hubungan sebab akibat dalam mencapai suatu hal yang
diinginkan. Jacques Ellul (1967) mengartikan teknologi sebagai keseluruhan
metode yang secara rasional mengarah dan memiliki ciri efisiensi dalam setiap
kegiatan manusia.
2. Pengertian
Cyber Konseling
Cyber Counseling adalah salah satu
strategi bimbingan dan konseling yang bersifat virtual atau konseling yang
berlangsung melalui bantuan koneksi internet. Dalam hal ini proses konseling
berlangsung melalui internet dalam bentuk web-site, e-mail, facebook,
videoconference dan ide inovatif laninnya. Sudah tentunya apabila ingin
menjalankan strategi ini yang menjadi piranti utamanya adalah koneksi dengan
internet tersebut.
3. Kelemahan
Cyber Konseling
Kelemahan
dalam cyber counseling, yaitu:
a. Biaya
awal untuk mempersiapkan cyber counseling yang cukup besar, seperti : komputer
dan aplikasinya, internet dan perangkatnya.
b. Profesionalitas
kemampuan konselor dalam penguasaan teknologi. Bagi konselor maupun siswa/atau
konseli yang awam dengan internet sudah tentunya tidak bisa menjalankan program
ini, sehingga perlulah diadakan pelatihan khusus
c. Tinggi
rendah sinyal internet. Besar kecilnya sinyal internet akan sangat mempengaruhi
kecepatan koneksinya, terutama dalam menjalankan videoconference yang
membutuhkan sinyal internet yang baik.
d. Upaya
memanajemen strategi layanan. Bagaimana pihak konselor memanajemen layanan ini
akan menentukan keberhasilan tujuan yang akan dicapainya.
e. Keikhlasan
konselor untuk memberikan layanan secara non formal. Bagi konseli yang
membutuhkan layanan di luar jam sekolah/non formal, dibutuhkan keiklasan
tersendiri.
f. Pemanfaatan
internet untuk tindakan yang negatif. Supaya tidak memberikan pengaruh negatif
pada siswa dari belajar internet, maka sejak dini siswa diajarkan pula dasar
budi pekerti sebagai landasan untuk mengetahui baik buruknya suatu tindakan
yang dilakukan.
4. Kelebihan
Cyber Konseling
Adapun kelebihan menggunakan strategi
layanan bimbingan dan konseling berbasis cyber counseling yaitu:
a. Layanan
konseling dapat berlangsung di luar jam sekolah maupun di sekolah. Apabila ada
konseli/siswa yang dirasa kurang mendapatkan pelayanan konseling di sekolah
karena alasan kurangnya waktu, maka bisa melanjutkan di luar jam sekolah atas
kesepakatan yang sudah ditetapkan oleh konselor dengan siswa di sekolah.
b. Dapat
menghemat waktu. Melalui cyber counseling, konselor dapat melakukan layanan
dimana saja walaupun tempatnya berjauhan, terutama bagi siswa yang membutuhkan
layanan saat itu juga. Disamping itu, lewat website yang dibuat pada
masing-masing sekolah, siswa bisa mengakses informasi yang dibutuhkan dengan
cepat.
c. Menghemat
biaya. Khususnya bagi konselor yang menggunakan model videoconference untuk
berkomunikasi antar konselor, bisa langsung bertatap muka secara virtual,
sehingga dengan fasilitas ini akan dapat menekan biaya bila tempat antar
konselor berjauhan.
d. Dapat
meningkatkan kualitas konselor dan siswa terutama dalam penguasaan teknologi
khususnya internet dan komputer di zaman yang semakin berkembang.
e. Sekolah
atau perguruan tinggi yang menjalankan cyber counseling sudah tentunya memiliki
nilai lebih dalam aspek strategi layanan bimbingan dan konseling berbasis
teknologi.
f. Bagi
mereka yang belum mengenal internet, dengan adanya sosialisasi cyber counseling
maka konselor yang masih awam akan bisa mempelajarinya. Dengan demikian tidak
ada istilah ketinggalan jaman atau gagap teknologi. Sudah tentunya hal tersebut
diimbangi dengan usaha dan kemauan keras untuk menguasai teknologi tersebut,
dan lain sebagainya.
5. Manfaat
Cyber Konseling
6. Strategi layanan BK berbasis Cyber Konseling
a.
Layanan Bimbingan dan Konseling Berbasis
Website
Website adalah sebuah cara untuk
menampilkan diri di Internet. Dapat diibaratkan Website adalah sebuah tempat di
Internet, siapa saja di dunia ini dapat mengunjunginya, kapan saja mereka dapat
mengetahui tentang sesuatu, memberi pertanyaan kepada kita, memberikan anda
masukan dan dapat mendownload data yang ditampikan. Website/weblog memungkinkan
untuk dapat melakukan layanan informasi yang terkait dengan bimbingan dan
konseling. Dalam melakukan layanan ini, sudah tentunya harus memiliki website
atau weblog tersendiri yang sudah online di internet. Dengan dimilikinya alamat
web oleh masing-masing konselor pada setiap sekolah, maka tidak menutup
kemungkinan bagi konselor untuk menulis berbagai hal yang berkaitan dengan
bimbingan dan konseling di instansinya. Adapun jenis layanan yang bisa
diupayakan lewat website adalah lebih cendrung pada layanan informasi ,tentang
bimbingan pribadi,karir, belajar,dan sosial. Untuk dapat memenuhi layanan
tersebut, maka konselor sudah pastinya menulis berbagai informasi yang
dibutuhkan oleh siswa pada alamat website yang sudah dibuat di atas. Misalnya
membuat layanan informasi mengenai segala hal yang terkait dengan TI dalam BK
seperti tampak pada gambar. Dengan demikian seyogyanya konselor memiliki bahan
yang lengkap untuk ditampilkan di alamt websitenya. Dengan mengupayakan layanan
ini, konselor akan lebih banyak menghemat waktu dari segi penyampaiannya,
diabndingkan penyampaian di sekolah akan memakan cukup banyak waktu. Dengan
menyampaikan materi layanan di website ini maka konseli/siswa dapat mengakses
atau mendownload data tersebut kapanpun juga.
b. Layanan
Bimbingan dan Konseling Berbasis E-Mail
E-mail merupakan cara baru untuk
berkomunikasi secara cepat dan efektif melalui surat elektronik di internet.
Sudah tentunya untuk dapat menjalankan hal ini maka konselor dan siswa harus
punya alamat e-mail masing-masing. Dalam upaya membuat e-mail ini, bisa dibuat
pada alamat yahoo dengan alamat http/www.yahoo.com atau di google dengan alamat
http/www.gmail.com. Ketika alamat tersebut dibuka di internet, secara langsung
sudah terdapat cara untuk membuatnya. Pada dasarnya, orang lebih populer
membuat alamat e-mailnya di yahoo. Dalam cyber counseling ini kita mengupayakan
fasilitas yang ada di link dalam bentuk e-mail. Adapun jenis layanan yang bisa
diupayakan lewat e-mail yaitu : Layanan konsultasi. Layanan ini bisa diupayakan
lewat menulis e-mail antara konselor dengan konseli, dimana konseli menulis perihal
yang akan dikonsultasikan kepada konselor, Layanan informasi. Layanan ini bisa
diupayakan oleh konselor untuk menulis pesan lewat e-mail kepada konseli yang
membutuhkan informasi (sesuai dengan kebutuhan konseli,baik dalam bidang
belajar,karir,sosial maupun tentang kepribadian) dan layanan lain yang bisa
dikembangkan oleh konselor itu sendiri. Layanan konseling berbasis e-mail ini
akan sangat berguna dalam upaya menumbuhkan hubungan kehangatan antara konselor
dengan siswa terutama bagi siswa atau konseli yang malu untuk bertatap muka
langsung. Melalui layanan ini setidaknya sejak awal sudah tercipta suatu
keakraban yang selanjtnya dapat dilanjutkan dalam proses konseling di sekolah
sesuai dengan kesepakatan yang sudah dibuat.
c.
Layanan Bimbingan dan Konseling Berbasis
Videoconference
Videoconference atau konferensi video
merupakan bagian dari dunia teleconference. Video conference dapat diartikan
sesuai dengan suku katanya, yaitu video = video, conference = konferensi, maka
video conference adalah konferensi video dimana data yang di-transmisikan
adalah dalam bentuk video atau audiovisual. Videoconference adalah
telekomunikasi dengan menggunakan audio dan video sehingga terjadi pertemuan
ditempat yang berbeda-beda. Ini bisa berupa antara dua lokasi yang
berbeda(point-to-point) atau mengikutsertakan berberapa lokasi sekaligus di
dalam satu ruangan konferensi(multi-point). Dalam cyber counseling ini, kita
mengupayakan program yahoo messenger yang sekiranya sudah popular dikalangan
dunia internet atau software khusus yang dikenal dengan skype yang dapat
didownload di alamat www.skype.com. Untuk mengunakan program ini kita bisa
dapatkan dengan mendownload di internet atau membeli pada toko komputer yang
khusus menjual software. Sudah tentunya untuk menjalankan layanan ini, pada
masing-masing sekolah disediakan sarana internet, komputer dengan camera
(webcam) atau laptop sebagai piranti utama untuk menjalankan program ini.
Melalui videoconference ini antar konselor serta siswa/ konseli bisa bertatap
muka secara langsung walaupun bersifat virtual, maka bentuk layanan yang bisa
diupayakan adalah tergantung kreasi dari konselor itu sendiri. Sebagai
gambaran, adapun bentuk layanan bimbingan dan konseling yang bisa diupayakan
yaitu: layanan konsultasi, layanan Informasi,layanan konseling
individual,layanan konseling kelompok,beserta layanan lain yang bisa
dikembangkan oleh masing–masing konselor dan sesuai dengan kebutuhan konseli.
d.
Layanan Bimbingan dan Konseling Berbasis
Telepon
Pada prisipnya, kita hidup dalam dunia
yang selalu berkembang, istilah telepon tidak asing lagi terdengar di telinga
kita. Bahkan benda tersebut sudah menjamur ke pelosok-pelosok negeri sebagai
alat komunikasi canggih jarak jauh. Telepon yang kita kenal di masyarakat
apabila dikelola dengan baik untuk menjalankan suatu strategi pelayanan
komunikasi khususnya dalam aspek pelayanan bimbingan dan konseling, sudah
tentunya akan menjadi cara inovatif dalam mendukung kegiatannya. Telepon
berasal dari suku kata ”tele” artinya jauh dan ”phone” artinya suara. Jadi
telepon adalah suara jarak jauh. Seperti kita kenal di zaman yang semoderen
ini, bahwa telepon merupakan barang elektronik yang mempermudah melakukan
telewicara dan pengiriman pesan secara otomatis. Apabila media hanphone ini
dimanage secara baik, maka ada beberapa layanan yang bisa diupayakan, yaitu:
Layanan Konsultasi, Konseling Individual, bimbingan karir,bimbingan belajar dan
jenis layanan yang lain sesuai dengan daya kreativitas konselor itu sendiri.
Sudah tentunya, untuk menjalankan layanan ini harus ada kesepakatan antara
konselor dengan konseli untuk menjalankan layanan tersebut. Supaya lebih
efektif, sudah tentunya konselor memiliki hanphone khusus yang merupakan sarana
yang diperoleh dari sekolah atau secara pribadi (tergantung kondisi keuangan
sekolah). Biasanya layanan ini lebih mengacu di luar seting jam sekolah, karena
beberapa sekolah tidak diperbolehkan membawa hanphone ke sekolah. Layanan ini
akan dapat berjalan dengan baik, apabila dalam proses mengirim sms atau telepon
langsung didasai dengan etika yang benar sesuai dengan kesepakatan.
C. Fungsi
dan manfaat Cyber konseling
Strategi layanan bimbingan dan konseling
berbasis Cyber counseling yang dilakukan melalui konseksi internet secara
virtual ini memiliki beberapa fungsi yang sifatnya inovatif, yaitu:
a. Pada
dasarnya, konselor dan siswa yang belum mengenal internet, secara langsung
dapat mendapat pengetahuan di bidangnya, sehingga tidak ketinggalan teknologi
(gaptek=gagap teknologi) di jaman yang selalu berkembang.
b. Proses
bimbingan maupun konseling dapat dilakukan di luar jam sekolah, sehingga tidak
mengganggu jam pelajaran. Hal ini ditujukan pada siswa yang belum dirasa cukup
mendapatkan bimbingan di sekolah.
c. Dengan
dibuatnya web-site khusus oleh masing-masing konselor dalam instansinya, maka
siswa akan bisa dengan cepat memperoleh informasi yang diinginkannya, misalnya
melihat nilai ujian lewat internet, informasi tentang persyaratan sekolah dan
lain sebagainya.
d. Waktu
akan lebih efesien. Dengan berkembangnya teknologi internet lewat komputer atau
lewat hanphone yang sudah dilengkapi aplikasi internet, hubungan virtual antara
konselor dengan konselor maupun antar konselor dengan siswa akan bisa
berlangsung di mana saja asalkan ada sinyal atau koneksi internet.
Sudah tentunya, untuk memenuhi fungsi
tersebut, selain penguasaan teknologi internet, konselor juga harus membuat
kode etik tersendiri, melakukan kesepakatan dengan siswa/konseli untuk
diberlakukannya cyber counseling ini. Dengan adanya kesepakatan, maka strategi
ini akan dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan, misalnya pengaturan
waktu, penggunaan bahasa yang sopan dan santun dalam menulis surat elektronik
atau pada lembar chatting dan lain sebagainya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar