Senin, 20 November 2017

Kinerja Dinamika kelompok dalam Bimbingan dan Konseling


Kinerja disini diartikan sebagai suatu hasil atau pencapaian dari suatu kelompok. Kinerja adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan atau program, atau kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, visi dan misi yang ada dalam suatu kelompok (Mahsun, 2006:25).
Untuk menunjang suatu kinerja dalam kelompok diperlukan suatu fasilitasi sosial, dimana menurut David G.Myers arti fasilitasi sosial adalah kecenderungan bagi seseorang untuk menampilkan tugas-tugas yang sederhana atau telah dipelajari dengan baik dan menampilkan secara lebih baik ketika oranglain berada diantara mereka. Sedangkan menurut Alport fasilitasi sosial tidak selalu memudahkan pekerjaan. Alport dibingungkan oleh adanya banyak orang yang secara konstan mengalami penurunan prestasi bila bekerja ditengah-tengah kelompok.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa fasilitasi sosial adalah dampak kinerja yang berasal dari orang lain, dampak yang dihasilkan dapat berupa dampak positif (meningkatkan kinerja) dan dapat juga berdampak negative (menghambat kinerja). Dampak negative yang dapat menghambat suatu kinerja terjadi karena adanya suatu kendala dalam proses kelompok, diantaranya:
1.    Perbedaan pendirian atau perasaan antara individu, sehingga terjadi konflik diantara mereka.
2.    Perbedaan kepribadian diantara mereka, yang disebabkan oleh adnaya perbedan latar belakang kebudayaan.
3.    Perbedaan kepentingan individu atau kelompok diantara mereka.
4.    Perubahan-perubahan sosial yang cepat dalam masyarakat karena adanya perubahan nilai atau system yang berlaku. (Santosa; 1983:32).
Dari adanya beberapa kendala yang dihadapi suatu kelompok, dapat memungkinkan timbulnya konflik di dalam kelompok. Yusuf menjelaskan bahwa sebetulnya bentuk konflik bukan hanya bertolak dari bentuk interaksinya saja, akan tetapi memang terjadi setelah kelompok dibangun, dimana antara masing-masing anggotaterjadi konflik, mungkin saja konflik dalam peran, fungsi, tugas dan konflik dalam jaringan komuniikasi dengan antar anggota kelompok (Yusuf; 1989:90).
Untuk mempertahankan eksistensi atau keberadaan suatu kelompok meski dihadapkan dengan beberapa konflik, maka perlu adanya peningkatan dalam proses kelompok yang tak lain dimaksudkan sebagai pengembangan dan pemeliharaan dalam kelompok. Dimana pengembangan dan pemeliharaan kelompok berkaitan dengan “apa yang harus ada” dalam kelompok. Untuk menunjang peningkatan dalam proses kelompok, maka harus adanya pembagian tugas yang jelas, kegiatan yang terus-menerus teratur, adanya jalinan komunikasi antar anggota kelompok, adanya pengawasan dan pengendalian kegiatan kelompok, dan adanya kegiatan untuk menambah anggota baru dan mempertahankan anggota lama.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar