Kinerja
disini diartikan sebagai suatu hasil atau pencapaian dari suatu kelompok. Kinerja
adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan atau
program, atau kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, visi dan misi yang
ada dalam suatu kelompok (Mahsun, 2006:25).
Untuk
menunjang suatu kinerja dalam kelompok diperlukan suatu fasilitasi sosial,
dimana menurut David G.Myers arti fasilitasi sosial adalah kecenderungan bagi
seseorang untuk menampilkan tugas-tugas yang sederhana atau telah dipelajari
dengan baik dan menampilkan secara lebih baik ketika oranglain berada diantara
mereka. Sedangkan menurut Alport fasilitasi sosial tidak selalu memudahkan
pekerjaan. Alport dibingungkan oleh adanya banyak orang yang secara konstan
mengalami penurunan prestasi bila bekerja ditengah-tengah kelompok.
Dari
uraian diatas dapat disimpulkan bahwa fasilitasi sosial adalah dampak kinerja
yang berasal dari orang lain, dampak yang dihasilkan dapat berupa dampak
positif (meningkatkan kinerja) dan dapat juga berdampak negative (menghambat
kinerja). Dampak negative yang dapat menghambat suatu kinerja terjadi karena
adanya suatu kendala dalam proses kelompok, diantaranya:
1. Perbedaan
pendirian atau perasaan antara individu, sehingga terjadi konflik diantara
mereka.
2. Perbedaan
kepribadian diantara mereka, yang disebabkan oleh adnaya perbedan latar
belakang kebudayaan.
3. Perbedaan
kepentingan individu atau kelompok diantara mereka.
4. Perubahan-perubahan
sosial yang cepat dalam masyarakat karena adanya perubahan nilai atau system yang
berlaku. (Santosa; 1983:32).
Dari
adanya beberapa kendala yang dihadapi suatu kelompok, dapat memungkinkan
timbulnya konflik di dalam kelompok. Yusuf menjelaskan bahwa sebetulnya bentuk
konflik bukan hanya bertolak dari bentuk interaksinya saja, akan tetapi memang
terjadi setelah kelompok dibangun, dimana antara masing-masing anggotaterjadi
konflik, mungkin saja konflik dalam peran, fungsi, tugas dan konflik dalam
jaringan komuniikasi dengan antar anggota kelompok (Yusuf; 1989:90).
Untuk
mempertahankan eksistensi atau keberadaan suatu kelompok meski dihadapkan
dengan beberapa konflik, maka perlu adanya peningkatan dalam proses kelompok
yang tak lain dimaksudkan sebagai pengembangan dan pemeliharaan dalam kelompok.
Dimana pengembangan dan pemeliharaan kelompok berkaitan dengan “apa yang harus
ada” dalam kelompok. Untuk menunjang peningkatan dalam proses kelompok, maka
harus adanya pembagian tugas yang jelas, kegiatan yang terus-menerus teratur,
adanya jalinan komunikasi antar anggota kelompok, adanya pengawasan dan
pengendalian kegiatan kelompok, dan adanya kegiatan untuk menambah anggota baru
dan mempertahankan anggota lama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar