Sabtu, 18 November 2017

HUBUNGAN ANTARA STRESS DAN POLA TIDUR PADA MAHASISWA



Stress adalah suatu persepsi dari ancaman atau dari suatu bayangan akan adanya ketidaksenangan yang menggerakkan, menyiagakan atau membuat aktif organisme. Sedangkan menurut Handoko (1997), stress adalah suatu kondisi ketegangan yang mempengaruhi emosi, proses berpikir dan kondisi seseorang. Stress yang terlalu besar dapat mengancam kemampuan seseorang untuk menghadapi lingkungannya. Menurut Woolfolk dan Richardson (1979) menyatakan bahwa adanya system kognitif, apresiasi stress menyebabkan segala peristiwa yang terjadi disekitar kita akan dihayati sebagai suatu stress berdasarkan arti atau interprestasi yang kita berikan terhadap peristiwa tersebut, dan bukan karena peristiwa itu sendiri. Sumber stress itu sendiri antara lain:
1.    Tekanan
Kita dapat mengalami tekanan dari dalam maupun luar, ataupun keduanya. Ambisi personal bersumber dari dalam, tapi kadang dikuatkan oleh harapan-harapan dari pihak diluar diri.

2.    Konflik
Konflik terjadi ketika kita berada dibawah tekanan untuk berespon simultan terhadap dua atau lebih kekuatan yang berlawanan. Ambisi personal bersumber dari dalam, tapi kadang dikuatkan oleh harapan-harapan dari pihak diluar diri.

3.    Frustasi
Frustasi terjadi ketika motif atau tujuan kita mengalami hambatan dalam pencapaiannya, Bila kita sudah berjuang keras kemudian gagal, kita mengalami frustasi. Bila kita dalam keadaan terdesak dan terburu-buru, kemudian terhambat untuk melakukan sesuatu (misalnya jalan macet) kita juga dapat merasa frustasi. dan juga Bila kita sangat memerlukan sesuatu (misalnya lapar dan butuh makanan), dan sesuatu itu tidak dapat diperoleh, kita juga mengalami frustasi.
Penyebab stress yang bisa dikarenakan juga dari kejadian dalam kehidupan sehari-hari yang bisa merupakan perasaan sedih atau kehilangan, status sosial ekonomi, masalah dalam hubungan interpersonal, atau kehidupan rumah tangga, pekerjaan, sekolah, dan masih banyak lainnya.
Stress juga memiliki dampak negatif bagi kesehatan kita, salah satunya adalah terkena penyakit diabetes, karena orang yang sedang stress sering kali memilih untuk mengkonsumsi makanan secara berlebihan. Selain itu juga dapat menyebabkan detak jantung bekerja lebih cepat sehingga meningkatkan tekanan darah, dan bisa juga berdampak kepada sistem pernafasan, sistem muskuloskeletal (pergerakan) seperti penyakit nyeri punggung, sakit kepala. ketegangan otot, dan lain-lainnya.
Sedangkan dampak secara psikologis yang akan dialami seseorang ketika mengalami stress adalah ketegangan, kecemasan, kejenuhan, lebih sensitive, dan lebih mudah merasa marah. Dampak negatif yang ditimbulkan stress tentu akan sangat mempengaruhi kehidupan secara sehari-hari, ditambah lagi dampak yang akan dialami dalam pekerjaan.
Ketika kita mengalami stress banyak dampak yang akan kita dapatkan, misalnya rasa tidak bersemangat, konsentrasi yang menurun. Dikalangan mahasiswa sering mengalami stress yang mengakibatkan sulit tidur atau yang biasa dikenal dengan insomnia. Insomnia itu sendiri terjadi dikalangan mahasiswa dikarenakan banyaknya beban kewajiban yang harus ditanggung oleh mahasiswa itu sendiri. Misalnya karena tugas-tugas yang dikejar deadline dan laporan-laporan yang harus dikerjakan. Tentu saja hal ini dapat mengakibatkan stress sehingga seseorang itu mengalami sulit tidur atau insomnia.
Menurut sigmund (dalam Morin, 2003), insomnia adalah suatu penyakit gangguan tidur yang mencakup setiap sistem, gangguan pada setiap fungsi, dalam kegelapan, dalam kesunyian, dan kesendirian malam, semua ini disebabkan oleh  masalah kecemasan, timbul bersamaan dengan energi yang berlebihan serta dihantui oleh perasaan tidak bersemangat. Insomnia dapat disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain fisik dan psikis. Faktor fisik misalnya terserang flu sehingga sulit untuk tidur, sedangkan faktor gangguan psikis adalah stress, cemas, depresi ialah satu proses atau tahap perkembangan manusia yang berkaitan dengan perubahan fisik dan psikis.
Pada segi mental atau kejiwaan, insomnia akan mempengaruhi system syaraf, menyebabkan timbulnya perubahan suasana kejiwaan, sehingga penderita akan menjadi lesu, lemah menghadapi rangsangan, dan sulit berkonsentrasi. Adapun cara  mengurangi insomnia adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan Sirkulasi Udara
Cara mengatasi insomnia yang wajib  dilakukan adalah mengatur sirkulasi udara yang ada di dalam kamar. Udara yang terlalu lembab atau penuh dengan polusi dapat membuat tidur menjadi kurang berkualitas.

2. Pemilihan Kasur yang Nyaman
Salah satu penyebab seseorang mengalami insomnia atau susah tidur adalah kondisi kasur yang kurang nyaman. Misalnya, saat Anda baru membeli kasur baru, pastikan tempat tidur tersebut mampu memberikan kenyamanan yang lebih.
Tidak hanya dalam segi kenyamanan, sebaiknya kita selektif dalam memilih kasur yang mampu membentuk sikap tubuh, tanpa menyebabkan gangguan pada tulang punggung.

3. Menjauhkan Gadget Sebelum Tidur
Membawa gadget sampai ke tempat tidur adalah kebiasaan buruk yang banyak dilakukan oleh masyarakat pada era modern ini. Bermaksud untuk menggunakannya sebagai cara mengatasi insomnia, memainkan gadget justru akan membuat  tidak fokus untuk beristirahat.
Selain itu, meletakkan gadget terlalu dekat dan lama dari anggota tubuh juga dapat memberikan efek samping negatif, seperti gangguan pada otak dan organ reproduksi, akibat radiasi yang dikeluarkan.

4. Meningkatkan Aktivitas di Siang Hari
Agar mudah terlelap saat istirahat malam, sebaiknya meningkatkan aktivitas pada siang hari. Kondisi tubuh yang lelah akan membuat tubuh membutuhkan waktu untuk beristirahat secara instant. Cara mengatasi insomnia kali ini sebaiknya dilakukan dengan menjalankan berbagai aktivitas fisik.

5. Atur Jadwal Istirahat yang Teratur
Untuk menghindari terjadinya insomnia, sebaiknya Anda membiasakan diri untuk beristirahat minimal 8 jam dalam sehari serta dengan waktu yang tetap dan tepat. Waktu yang tepat untuk beristirahat adalah sekitar pukul 8 atau 9 malam.
Terbiasa begadang dan menjalankan jadwal istirahat yang tidak teratur dapat membuat merasa kesulitan untuk tidur saat malam hari. Selain itu, Anda juga harus menghindari tidur siang agar durasi istirahat saat malam hari menjadi lebih lama.

6. Mengatur Penerangan dalam Kamar Tidur
Sebuah penelitian kesehatan di Amerika Serikat menyebutkan bahwa 40% penduduk yang ada di sana mengalami kesulitan tidur jika cahaya dalam kamar tidur terlalu terang. Selain itu, 10% dari orang-orang yang tidur dengan lampu menyala juga dikatakan lebih beresiko terkena penyakit tertentu.
Oleh sebab itu, cara mengatasi insomnia yang juga bisa dilakukan adalah dengan mengatur cahaya lampu yang redup di dalam kamar tidur. Hal ini tak lain adalah bertujuan untuk meningkatkan kualitas tidur yang Anda jalani.

7. Tidak Makan Sebelum Tidur
Jarak makan dengan waktu tidur yang terlalu dekat juga dapat menjadi penyebab terjadinya insomnia. Usahakan untuk makan dengan jarak minimal 1 jam sebelum istirahat malam agar tidak memacu kinerja organ pencernaan.
Sistem peredaran makanan dalam perut yang terlalu aktif itulah yang dapat membuat  mengalami kesulitan saat tidur atau sering terbangun di malam hari.
Sebagai mahasiswa sebaiknya ketika kita menghadapi sesuatu yang bisa memacu terjadi stress kita harus bisa memberikan sugesti yang positif bagi diri kita sendiri. Jangan mengangap tugas sebagai tekanan, karena sejatinya kita sebagai mahasiswa memiliki hak dan kewajiban yang harus dijalani dan dipenuhi. Tugas merupakan salah satu kewajiban yang harus dipenuhi sebagai mahasiswa. Jadi jangan pernah menjadikan tugas sebagai sesuatu yang membuat diri kita merasa stress. Jadi bagaimana cara kita menjadikan tugas tersebut menjadi sesuatu yang menyenangkan karena sebenarnya dengan kita mengerjakan tugas tersebut kita dapat sekaligus mengulang pelajaran yang telah kita pelajari. Karena jika kita merasa stress berkepanjangan dikhawatirkan kita tidak dapat menyelesaikan tugas-tugas perkembangan pada masa selanjutnya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar