Sabtu, 18 November 2017

Hubungan teman Sebaya dengan Motivasi Belajar


Dalam kamus besar bahasa Indonesia, teman sebaya diartikan sebagai kawan, sahabat atau orang yang sama-sama bekerja atau berbuat. Santrock (2007:55) mengatakan bahwa kawan-kawan sebaya adalah anak-anak atau remaja yang memiliki usia atau tingkat kematangan yang kurang lebih sama. Dari beberapa pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa teman sebaya adalah orang yang memiliki usia atau tingkat kematangan yang sama yang sama-sama bekerja atau berbuat untuk mencapai tujuan yang sama.
Pada dasarnya, teman sepermainan atau teman sebaya disebabkan oleh adanya kesamaan hobby, kesamaan pikiran, memiliki tujuan yang sama, dan intensitas waktu untuk bertemu yang terbilang sering. Namun teman sepermainan pun memiliki karakter yang berbeda. Karakter yang berbeda ini bisa mempengaruhi terhadap beberapa hal, contohnya terhadap prestasi belajar. Jika seseorang mendapat teman sebaya yang bisa menjadi sumber informasi, tempat berdiskusi, dan tempat untuk bertukar pikiran maka bisa dikatakan teman sebaya yang membawa pengaruh yang positif untuk prestasi belajar yang lebih baik. Namun bila sebaliknya yang terjadi jika teman sebaya hanya dijadikan untuk tempat bergosip, pamer barang mahal, dan mengerjakan sesuatu yang tidak baik bahkan bisa menjadikan seseorang terjerumus kedalam hal-hal yang menyimpang maka bisa dikatakan teman sebaya yang membawa pengaruh negatif terhadap prestasi belajar.
Hubungan teman sebaya dengan motivasi belajar sangatlah penting. dengan adanya teman sebaya bisa dijadikan tempat bertukar pikiran dan bertukar ilmu dengan cara diskusi atau membuat kelompok belajar. Tentunya ini akan berdampak positif dalam proses belajar.  Faktanya, jika seseorang berteman dengan orang atau berada dalam Peer group yang didalamnya berisikan orang-orang baik maka orang tersebut akan menjadi baik pula, begitupun dalam belajar. Sebisa mungkin sebagai orang tua hendaknya mengawasi ruang lingkup pertemanan anaknya karena hal tersebut dapat mempengaruhi anak tersebut.
Maka dari itu sedari dini seorang anak harus diajarkan untuk membedakan mana yang baik untuk dirinya ataupun yang tidak baik untuk dirinya, agar ketika anak itu sudah mulai berkembang remaja maka dia akan pandai untuk memilih teman sebaya yang baik yang akan membawa dirinya kepada hal-hal yang lebih positif.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar