Dalam kamus besar bahasa Indonesia, teman sebaya diartikan
sebagai kawan, sahabat atau orang yang sama-sama bekerja atau berbuat.
Santrock (2007:55) mengatakan bahwa kawan-kawan
sebaya adalah anak-anak atau remaja yang memiliki usia atau tingkat kematangan
yang kurang lebih sama. Dari beberapa
pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa teman sebaya adalah orang yang
memiliki usia atau tingkat kematangan yang sama yang sama-sama bekerja atau
berbuat untuk mencapai tujuan yang sama.
Pada dasarnya, teman sepermainan atau teman sebaya disebabkan
oleh adanya kesamaan hobby, kesamaan
pikiran, memiliki tujuan yang sama, dan intensitas waktu untuk bertemu yang
terbilang sering. Namun teman sepermainan pun memiliki karakter yang berbeda. Karakter
yang berbeda ini bisa mempengaruhi terhadap beberapa hal, contohnya terhadap
prestasi belajar. Jika seseorang mendapat teman sebaya yang bisa menjadi sumber
informasi, tempat berdiskusi, dan tempat untuk bertukar pikiran maka bisa
dikatakan teman sebaya yang membawa pengaruh yang positif untuk prestasi
belajar yang lebih baik. Namun bila sebaliknya yang terjadi jika teman sebaya
hanya dijadikan untuk tempat bergosip, pamer barang mahal, dan mengerjakan
sesuatu yang tidak baik bahkan bisa menjadikan seseorang terjerumus kedalam
hal-hal yang menyimpang maka bisa dikatakan teman sebaya yang membawa pengaruh
negatif terhadap prestasi belajar.
Hubungan teman sebaya dengan motivasi belajar sangatlah
penting. dengan adanya teman sebaya bisa dijadikan tempat bertukar pikiran dan
bertukar ilmu dengan cara diskusi atau membuat kelompok belajar. Tentunya ini
akan berdampak positif dalam proses belajar. Faktanya, jika seseorang berteman dengan orang
atau berada dalam Peer group yang
didalamnya berisikan orang-orang baik maka orang tersebut akan menjadi baik
pula, begitupun dalam belajar. Sebisa mungkin sebagai orang tua hendaknya
mengawasi ruang lingkup pertemanan anaknya karena hal tersebut dapat
mempengaruhi anak tersebut.
Maka dari itu sedari dini seorang anak harus diajarkan untuk
membedakan mana yang baik untuk dirinya ataupun yang tidak baik untuk dirinya,
agar ketika anak itu sudah mulai berkembang remaja maka dia akan pandai untuk
memilih teman sebaya yang baik yang akan membawa dirinya kepada hal-hal yang
lebih positif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar