Disiplin
merupakan upaya untuk membuat orang berada pada jalur sikap dan perilaku yang
sudah ditetapkan pada individu oleh orang tua. Kedisiplinan ini diajarkan oleh
orang tua sejak dini, hal ini dimaksudkan agar anak terbiasa dengan hidup
teratur karena hal ini juga akan berdampak positif bagi kehidupan dimasa yang
akan datang. Pendidikan disiplin merupakan suatu proses bimbingan yang
bertujuan untuk menanamkan pola perilaku tertentu, kebiasaan-kebiasaan
tertentu, atau membentuk manusia dengan ciri-ciri tertentu, terutama untuk
meningkatkan kualitas mental dan moral (Sukadji,2002). Menurut Deny (2011:3)
kedisiplinan dalam arti luas adalah cermin dari kehidupan masyarakat bangsa dan
bernegara. Maknanya, dari gambaran tingkat kedisiplinan suatu bangsa dapat
dibayangkan seberapa tingkatan tinggi rendahnya budaya bangsa yang dimilikinya.
Sebelum membahas lebih jauh tentang kedisiplinan alangkah lebih baiknya jika
terlebih dahulu mengenai definisi disiplin. Adapun pengertian disiplin menurut
para ahli adalah sebagai berikut:
a. Keith Davis dalam Drs. R.A. Santoso
Sastropoetra mengemukakan: Disiplin diartikan sebagai pengawasan terhadap diri
pribadi untuk melaksanakan segala sesuatu yang telah disetujui atau diterima
sebagai tanggung jawab.
b. Julie Andrews dalam Shelia Ellison and
Barbara An Barnet Ph.D berpendapat bahwa “Discipline is a form of life training
that, once experienced and when practiced, develops an individual’s ability to
control themselves”. (Disiplin adalah suatu bentuk latihan kehidupan, suatu
pengalaman yang telah dilalui dan dilakukan, mengembangkan kemampun seseorang
untuk mawas diri).
c. Soegeng Prijodarminto, S.H. dalam buku
“Disiplin Kiat Menuju Sukses” mengatakan: Disiplin adalah suatu kondisi yang
tercipta dan terbentuk melalui proses dari serangkaian prilaku yang menunjukkan
nilai-nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan, keteraturan dan atau ketertiban.
Dari definisi
diatas dapat disimpulkan bahwa kedisiplinan adalah suatu bentuk pengawasan
terhadap diri dalam sebuah latihan kehidupan yang akan menghasilkan suatu
pengalaman yang telah dilalui dan telah dilakukan dengan menunjukan nilai-nilai
ketaatan, kepatuhan, kesetiaan, keteraturan dan ketertiban.
Seseorang
dikatakan menjalankan kedisiplinan jika orang tersebut menjalankan peraturan
karena pengaruh dari luar misalnya guru, kepala sekolah, orang tua dan
lain-lain. Sedang seseorang dikatakan tidak disiplin jika orang tersebut
menjalankan peraturan yang harus dijalankan dengan mengingat kepentingan umum
dan juga kepentingan diri sendiri. namun fakta dilapangan menunjukan bahwa
masih banyak pelanggaran kedisiplinan yang dilakukan oleh siswa disekolah.
Adapun bentuk pelanggarannya adalah sebagai berikut:
a. Datang terlambat
kesekolah
b. Tidak mengerjakan
tugas yang diberikan oleh guru
c. Melanggar
ketetapan berpakain
d. Membolos
ketika jam pelajaran berlangsung, dan masih banyak lagi pelanggaran yang
dilakukan.
Dalam situasi
ini peran orang tua, guru mata pelajaran dan konselor sangat diperlukan. Antisipasi
yang dapat dilakukan adalah dengan menanamkan sejak dini tetang kedisiplinan. Jadi
dengan ditanamkan kedisiplinan sejak dini siswa menjadi terbiasa untuk
berperilaku disiplin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar